Kemampuan kepala sekolah, guru, dan pustakawan, dalam mengelola dan memanfaatkan buku menjadi kunci keberhasilan peningkatan kompetensi literasi siswa tingkat sekolah dasar (SD).
Oleh karena itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud) Ristek) bersama dengan Room to Read/ProVisi melatih guru atau tenaga pengajar lewat pelatihan daring secara intensif.
Pelatihan dilakukan sebagai upaya untuk mengoptimlkan manfaat buku bacan. Terlebih, Kemendikbud Ristek juga memiliki program Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia yang mendistribusikan lebih dari 15 juta eksemplar buku bacaan ke SD dan sekolah tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD) yang paling membutuhkan.
Pelatihan daring intensif dihadiri perwakilan SD di wilayah Bengkulu, DKI Jakarta, Jambi, Bangka Belitung, Riau, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, dan Sumatera Utara. Pelatihan dilaksanakan dalam dua gelombang, yakni pada pekan kedua dan ketiga Mei 2023. Sebanyak 970 peserta menghadiri kedua pelatihan daring tersebut.
“Setelah pelatihan ini, kami ingin mengoptimalkan dan mengembangkan pojok baca. Ternyata setelah mengikuti pelatihan ini, (kami menyadari bahwa) harus ada buku induk, penataan buku di rak pojok baca yang harus dibenahi dan diperbaiki. Ke depan secara perlahan, kami akan membenahi yang belum. Seperti kemarin, mekanisme penjenjangan buku belum kami laksanakan,” ujar salah satu peserta, yakni guru kelas empat di SD Negeri 17 Bengkulu Tengah, Tiara Apriliyani.
Sebagai informasi, program Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia merupakan sorotan pada episode Merdeka Belajar ke-23 yang dipaparkan Menteri Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim pada 27 Februari 2023.
Adapun pelatihan daring tersebut pada akhirnya melengkapi program-program lainnya untuk meningkatkan kompetensi literasi siswa melalui buku bacaan.
Pelatihan secara resmi dibuka oleh Direktur SD Kemendikbudristek, Dr Muhammad Hasbi, pada Selasa (16/5/2023). Pelatihan menghadirkan pembicara dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Mutiara Rindang dan Yayasan Literasi Anak Indonesia (YLAI) yang berpengalaman di bidang literasi, yakni Andriyani, Afif Hida, Annisa Luthfi, Indah Sintya. Keempatnya mengajak seluruh peserta menerapkan metode kreatif untuk menumbuhkan kebiasaan membaca.